28 December 2005

Patience & Value of Friendship

God has just blessed me with an old experience but it is getting deeper, and that is patience. Patience has been a good friend of mine, which is loyal enough to accompany me, and I also try to get used to be closed and get along with the patience, though its companies, such as the tears and the hurt inside my heart, like to participate as the cheerleader and the supporting act. Still, the patience dominates my soul, as I believe that God never sleeps. There must be causes, consequences and compensations of everything. Moreover, I take it gladly with heart. Well, anything may happen to us, but the sun still rises in the east side and sets in the west side. Therefore, whatever situations we have, life still goes on. That is what I do now which is to go on with my life.

I also learn that some situations can open my eyes and show me the knowledge about true friends and enemies, and that friends can turn to be enemies. It is clear that the depth of some friendships is only a skin deep away that may be broken if it is scratched a bit. If I am the one who scratch it, off course I will request an apology, things that I always do. However, if the one who scratch it is other people, sometimes a slaughter will occur without any chance to defense ourselves. Well, that is life; do not expect that all things will be conducted as we plan and as we wish.

Cheers,
Astrid


Kesabaran & Nilai Persahabatan

Tuhan baru saja memberkati saya dengan pengalaman lama tapi lebih diperdalam lagi, yaitu kesabaran. Kesabaran rupanya menjadi sahabat saya yang paling setia menemani saya dan saya juga sekarang membiasakan diri untuk dekat dan akrab dengan sifat tersebut, walau kawan-kawannya yang lain, seperti air mata dan sakit hati, suka ikut datang sebagai penggembira. Tetapi tetap saja kesabaran mendominasi jiwa saya karena saya percaya Tuhan tidak pernah tidur. Setiap kejadian pasti ada sebab, akibat dan ganjarannya. Dan saya terima semuanya dengan lapang dada. Toh, apapun yang terjadi dengan kita, tetap saja sang matahari selalu terbit di timur dan tenggelam di barat. So, apapun keadaan kita, hidup tetap terus berjalan. Itu yang saya kerjakan sekarang, yaitu meneruskan hidup saya.

Saya juga belajar bahwa beberapa kejadian mampu membuka mata saya dan menunjukkan kepada saya pengetahuan tentang siapa kawan dan siapa lawan, serta ternyata kawan bisa jadi lawan. Ternyata, beberapa persahabatan dalamnya hanya setipis kulit ari yang mampu terkoyak jika digaruk sedikit. Kalau yang menggaruk adalah saya, tentunya saya akan minta maaf, hal yang saya rasa jarang tidak saya lakukan. Tapi kalau yang menggaruk adalah orang lain, terkadang terjadi suatu ajang pembantaian tanpa ada kesempatan untuk membela diri. Yah begitulah hidup, jangan berharap semuanya sesuai rencana kita dan keinginan kita.

Salam,
Astrid


22 December 2005

Happy Mother’s Day

A piece of the wishes that I sent on Mother’s Day to my Beloved Mom:



Dear Beloved Mother,

Happy Mother’s Day.

I hope God always makes you happy, protects you, and keeps you away from all the bad things in life.

Thank you for the lesson of patience and good ethics of life.

Whatever that anybody said, whoever she / he is, you are my Mother and I care about you.


Love,
Astrid Amalia

Selamat Hari Ibu

Sepenggal ucapan Selamat Hari Ibu untuk Mamaku tercinta:



Dear Mama Tersayang,

Selamat Hari Ibu.

Semoga Tuhan selalu mambahagiakanmu, melindungimu dan menjauhkanmu dari hal-hal yang tidak baik.

Terima kasih atas pelajaran kesabaran dan budi pekerti yang kau ajarkan.

Apapun yang dikatakan yang lain, siapapun dia, Mama adalah Mamaku dan aku sayang padamu.


Love,
Astrid Amalia

29 July 2005

Kopi Bengkulu vs. Kopi Sidikalang

Pada suatu hari, saya kaget karena menerima email dari Shanty yang menawarkan apa saya mau mencoba kopi dari Bengkulu. Apa? Wah, saya tidak pernah mengatakan tidak untuk kopi. Tidak mungkin lah yaw! Akhirnya kami mengatur waktu untuk ketemuan di salah satu tempat saya suka bersembunyi yaitu sebuah kafe di bilangan Sudirman.

Ketika kami bertemu di tempat kejadian perkara yang telah ditentukan sebelumnya, Shanty yang rupanya sangat pemalu dan pendiam ini langsung menyerahkan sebungkus plastik kopi Bengkulu. Shanty meminta kopi ini dari seorang sahabatnya hanya untuk diberikan pada saya. Keluarga sahabatnya ini memiliki perkebunan kopi di Bengkulu. (Wah, betapa baiknya dirimu, Shanty. Trims ya). Shanty sendiri mengakui kalau dia tidak suka ngopi yang berasal dari biji kopi asli karena dia lebih memilih untuk ngopi dari kopi instant hanya untuk menghilangkan rasa kantuk yang melanda matanya.

Ketika ngobrol ngalor-ngidul, saya sempat menyebut bahwa kadang-kadang kualitas kopi bisa berubah menjadi tidak enak kalau kita terlalu lama menyimpan kopinya. Shanty langsung minta maaf karena tidak langsung memberikan kopinya begitu dia menerima kopinya. Saya sih bilangnya gak apa-apa. Yah, saya mah gak perduli soal kualitas kopi, terutama bila saya dikasi kopi yang belum pernah saya coba. Yang penting khan kondisinya masih bagus. Ya, kopi Bengkulu memang baru untuk mulut saya. Selain itu, walaupun Shanty sudah menyimpannya selama 2 minggu, saya pikir sih kondisi kopinya sendiri masih baik karena saya masih bisa mencium aroma kopinya bahkan sebelum kopi itu dibuka. Kopinya beraroma coklat. Hah, coklat? Saya juga kaget bahwa saya akan mencium bau coklat dari kopi ini. Sangat menarik!

Di rumah, ketika saya membuka bungkus plastiknya, kopi ini ternyata berwarna coklat tua. Sewaktu saya mencium biji kopinya, bau coklat yang kuat menyeruak ke dalam hidung saya. Ketika diseduh dengan air panas, saya bisa mencium bau yang merupakan campuran dari aroma coklat dan aroma kopi robusta. Baunya berkarakter antara lembut dan dalam. Ketika diminum, kopi ini terasa lembut sekali, tapi anehnya aroma coklat yang tadi saya cium tidak terdapat di mulut saya sedikit pun. Mulut saya sih bilang kalo kopi Bengkulu ini adalah robusta asli dan punya rasa yang dalam tapi lembut. Aha! Inilah alasan kenapa saya begitu menyukai proses pengicipan kopi. Kadang-kadang kita tidak bisa menilai rasa kopi dari aromanya karena aroma kopi bisa berbeda dari rasa kopi itu sendiri.

Saya mencoba membandingkan kopi Bengkulu ini dengan kopi Sidikalang yang saya terima dari Tiur. (Thanx ya, Ito Tiur). Kopi Sidikalangnya cap Sarang Tawon dan diproduksi oleh pabrik Tunggal Jaya Prima di Medan ini. Rasa dari dua kopi ini hampir sama, tapi tetap saja karakter kopi Sidikalang ini sangat kuat sekali, baik di aroma dan rasa, dan tentu saja tanpa aroma coklat. Buat yang mau ngopi kopi yang mirip-mirip kopi Sidikalang tapi tidak bisa bertoleransi dengan karakternya yang kuat, mungkin kopi Bengkulu bisa dijadikan pilihan alternatif ngopi yang nikmat. Ini semua karena hampir semua aspek dari kopi Bengkulu hampir sama dengan kopi Sidikalang, hanya saja kopi Bengkulu datang dalam versi yang lebih lembut.

Yak, memang nikmat sekali ngopi kopi Bengkulu ini pada saat kita ingin menikmati kopi robusta yang lembut, mungkin di sore hari bersama teman-teman dengan topik pembicaraan yang ringan-ringan saja. Hmmm…….

Salam ngopi di siang hari ketika rasa ngantuk melanda dengan hebatnya.

Bengkulu Coffee vs. Sidikalang Coffee


One day, I was surprised that an email-pal, Shanty, asked me whether I wanted to taste coffee from Bengkulu or not. What? Well, I did not say no for coffee. Impossible! So we arranged sometime to meet each other in one of my favorite café in Sudirman area.
During our meeting, the shy Shanty handed over a big plastic bag of Bengkulu coffee. Shanty asked the coffee from her friend just for me. The family of her friend has a coffee plantation back in Bengkulu. (Wow, what a nice person you are, Shanty. Thanx). Shanty admitted that she does not like coffee bean that much as she prefers to drink instant coffee to kill her sleepy feeling.
When I explained that the quality of the coffee would go bad when we keep the coffee for the longer time, she was then sorry not to give the coffee right after she received the coffee from her friend. Then I said that was okay. Well, if it is a new kind coffee that I had never tasted, then I do not care as long as it is still in good condition. Yup, Bengkulu coffee is new to my mouth. Besides, although she had kept the coffee for two weeks, I think the condition of the coffee was still good as I still can smell its strong aroma even before I opened the plastic bag. It had a chocolate aroma. Chocolate? I was surprised too that I would experience a chocolate flavor from this coffee. Very interesting!
At home, as I opened the plastic bag, the color of the coffee was dark brown. As I smell the coffee bean, a strong chocolate flavor came to my nose. When I mixed the coffee with a hot water, I can smell a mix of chocolate aroma and Robusta coffee aroma. The smell is between smooth and deep. When I drunk the coffee, the taste was so smooth, but surprise that the chocolate aroma that I smell did not reflected in my mouth. My mouth said that the coffee is purely Robusta and had a deep taste but still smooth. Aha! This is why I like the process of coffee cupping. Sometimes you cannot judge the taste of a coffee from its aroma as the aroma might be different from the taste.
I compared the Bengkulu coffee with Sidikalang coffee that I received from Tiur. (Thanx, Tiur). The brand of the Sidikalang coffee is Sarang Tawon (Bees' Nest) and produced by Tunggal Jaya Prima in Medan. The taste of the two coffees was almost the same, but still the Sidikalang coffee is stronger in aroma, smell and taste, and of course without the chocolate aroma. For those who wanted a similar coffee like Sidikalang coffee but could not tolerate its strong character, I may suggest to try the Bengkulu coffee. Almost all aspects of Bengkulu coffee is the same like Sidikalang coffee, only it comes in a softer version.
Yep, nice to drink this Bengkulu coffee in a moment when you really want to enjoy smooth coffee, maybe in the afternoon with some friends and with a light topic to talk about. Hmmm….
Have a nice cup of coffee!!!


14 July 2005

Ngopi di Republika


Pada suatu hari, saya menerima email dari wartawan media massa Republika, yaitu mas Heri, yang menyatakan keinginannya untuk mewawancarai saya mengenai kopi. Beliau juga bilang bahwa beliau mendengar wawancara mbak Ida dan mas Krisna di Delta FM dengan saya. (Wah, mas Heri ini juga pendengar setia Delta FM ya!) Weleh weleh, ini mengejutkan sekali sekaligus juga membuat saya jadi agak ge-er. Lha, dari sekian banyak pengopi di muka bumi Indonesia ini, kok malah saya yang di pilih ya? Saya pun sampai berpikiran, jangan-jangan mas Heri ini lagi mimpi dan mengigau. Ha ha ha.

Tawaran mas Heri ini tentu saja tidak saya tolak. Akhirnya wawancara itu pun dimuat pada edisi Republika tanggal 12 Juni 2005. Kalau dibaca, maka anda akan menemukan kumpulan apa yang saya tau mengenai kopi dengan bahasa seorang mas Heri yang wartawan itu. Tentu saja bahasanya lebih baik dari bahasa yang saya pergunakan di blog saya ini. Selamat menikmati tulisan mas Heri di bawah ini, tentu saja sambil ngopi ya….. He he he……


---------------------------------------------------------


Minggu, 12 Juni 2005 18:42:00

Meneguk Nikmatnya Secangkir Kopi

Secangkir kopi yang nikmat ternyata melibatkan banyak hal. Dari memilih biji kopi, mengolahnya menjadi bubuk kopi, sampai menyeduhnya. Semua ada caranya.

Apa arti kopi bagi Anda? Bagi para penggemar fanatiknya, kopi adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Secangkir kopi akan selalu menjadi teman setia pada saat-saat tertentu.

Di Indonesia, "si hitam" yang beraroma menggoda ini, digandrungi banyak orang. Tak pandang pria, atau wanita. Meski begitu, tak banyak dari mereka yang benar-benar paham bagaimana memilih, menyimpan, dan menyajikan kopi dengan baik. Jika Anda pun termasuk dalam kelompok ini, rasanya Anda perlu menyimak penuturan Astrid Amalia, penggemar berat kopi, yang punya pengalaman dan pengetahuan luas tentang kopi.

Menurutnya, kopi yang banyak dijual di pasar Indonesia adalah jenis arabika dan robusta. Anda bingung membedakannya? Masing-masing jenis memang memiliki ciri tersendiri. Robusta memiliki biji yang berbentuk bulat dan bergaris tengah lurus. "Sedangkan jenis arabika berbentuk lonjong dan bergaris tengah bergelombang," ujar wanita yang tiga tahun terakhir ini serius mempelajari kopi dan sudah menguasai coffee cupping yakni proses mengenali dan mencicipi kopi, baik melalui karakter, warna, maupun rasanya.

Dalam hal harga, kopi arabika lebih mahal dibanding robusta. Kandungan kafein dari kedua jenis kopi ini pun berbeda. Robusta mengandung antara 2,8 persen sampai 4,0 persen kafein. Sedangkan kandungan kafein pada kopi jenis arabika hanya 1,0 persen sampai 1,7 persen. "Karena kadar kafein arabika lebih sedikit, maka keunggulan arabika adalah tidak membahayakan perut Anda walaupun rasanya agak asam di mulut," kata wanita yang gemar minum kopi sejak kecil ini. Lantaran harganya lebih murah dan kadar kafeinnya tinggi, kopi robusta banyak digunakan untuk produk kopi instan.

Namun, bagi pecinta kopi sejati, kopi instan dirasa "kurang mantap" dibanding kopi biasa. "Bagi saya, misalnya, kopi instan sudah melalui proses mesin yang menghilangkan sifat alami dari kopi," ucap konsultan bisnis pada sebuah perusahaan ini. Sifat alami yang tak bisa ditemukan dalam kopi instan adalah aromanya yang harum dan cita rasanya yang khas.

Selain biji kopi, kualitas kopi juga ditentukan oleh bagaimana kopi itu disimpan. "Makin lama kita menyimpan dan mengonsumsinya, makin menurun pula kualitas kopi itu." Apalagi, jika kopi itu disimpan dalam tempat yang tidak kedap udara dan tembus pandang. Patut Anda ingat, musuh utama kopi adalah udara dan cahaya. Karena itu, bila Anda membeli kopi, pilihlah yang dikemas dalam bungkus yang kedap udara dan tidak tembus pandang.

Di rumah pun, Anda mesti menyimpan kopi dalam wadah yang tertutup rapat dan tidak tembus cahaya. Bila perlu, bagian dalam dari tutup atasnya dilapisi dengan aluminium foil supaya udara tidak bisa masuk. Dan bila suatu kali Anda membeli kopi yang sudah digiling atau kopi dalam kemasan, usahakan membeli dalam jumlah sedikit saja. "Mungkin untuk pemakaian sampai kira-kira seminggu atau dua minggu, supaya kopi yang kita konsumsi itu kualitasnya masih baik."

Akan lebih baik lagi bila Anda menyimpan kopi yang sudah digoreng, tapi masih dalam bentuk biji. Bila Anda hendak mengonsumsinya, gilinglah biji kopi dengan takaran untuk sekali pakai atau kalau mau praktis, gilinglah kopi dengan takaran untuk konsumsi selama seminggu. "Cara seperti ini akan mempertahankan rasa, aroma, dan kualitas kopi yang Anda konsumsi."

Bagaimana bila kopi yang kita simpan tiba-tiba terasa lembab? Segera masukkan bubuk kopi ini ke dalam lemari es. Tapi ingat, bukan di bagian freezer. Masukkan wadah penyimpan kopi dengan tutup setengah terbuka di dalam kulkas, dan biarkan semalaman. Proses ini akan membantu bubuk kopi kering kembali.

Cara menyeduh kopi

Menyajikan secangkir kopi juga ada caranya lho. Cara yang paling baik, menurut Astrid, adalah dengan menyeduh sesendok teh bubuk kopi dengan air panas. Untuk air panasnya, Astrid menyarankan, air mineral yang tidak dididihkan terlalu lama. "Begitu keluar gelembung pertama, langsung angkat." Air yang terlalu mendidih, menurut Astrid, justru akan merusak cita rasa kopi.

Sebab, air yang terlalu lama mendidih bisa membuat kopi yang sebenarnya sudah digoreng, menjadi gosong. Bagaimana jika suatu kali Anda mendidihkan air terlalu lama? Bila ini terjadi, Astrid menyarankan untuk mendiamkan dulu air itu selama sekitar dua menit. "Biarkan, agar suhu air itu sedikit menurun."

Saran lainnya, jangan langsung meminum kopi yang baru diaduk dalam cangkir. Sabarlah, tunggu sekitar tiga menit, baru diminum. Anda bisa menambahkan gula atau tidak, tergantung selera. Bila Anda pecinta kopi hitam tanpa ampas, maka setelah menunggu tiga menit tadi, kopi langsung bisa disaring dan mungkin dicampur gula bila suka.

Selain gula, Anda bisa pula mencampur kopi dengan bahan lainnya seperti susu dan krimer. Nah, agar benar-benar nikmat waktu diminum, kopi yang telah diseduh itu harus diminum dalam jangka waktu 30 menit setelah dihidangkan. "Terlalu lama dibiarkan, kenikmatannya bisa berkurang."

Espresso dan cappucinno Saat ini, terdapat aneka sajian minuman dari kopi. Bila Anda mampir ke kedai kopi ternama, mungkin Anda akan ditawari espresso atau cappucinno. Menurut Astrid, espresso adalah segelas mungil kopi hitam kental yang dibuat melalui proses menekan air panas (dengan mesin espresso) melewati biji kopi yang sudah dipadatkan dengan tekanan tingkat tinggi.

Lamanya pembuatan espresso itu sekitar 15 sampai 20 detik. Hasilnya adalah segelas mungil kopi kental dengan cita rasa yang cukup mantap. Biasanya, espresso diminum begitu saja, tanpa campuran apapun. Menurut Astrid, keunggulan dari espresso adalah kandungan kafeinnya lebih sedikit dibanding dalam kopi tubruk. Penampilannya juga cantik. Ini berkat crema, lapisan tipis berwarna emas yang terdapat di permukaan espresso. "Espresso yang sempurna mempunyai crema yang berwarna emas dengan ketebalan kira-kira lima milimeter, dan ketika diangkat dengan sendok, crema tersebut tidak langsung menetes ke bawah," tutur Astrid.

Biasanya, espresso diminum dalam cangkir mungil yang disebut demitasse. Espresso juga bisa dipakai sebagai bahan dasar untuk beberapa jenis minuman dari kopi, semisal cappucinno. Apa pula yang disebut cappucinno? Ini adalah campuran antara sepertiga kopi espresso, sepertiga susu cair, dan sepertiga busa susu. Untuk cita rasa terbaik, pilih jenis kopi arabika untuk cappucinno Anda.

(hri)

13 May 2005

CinnZeo - Kunjungan ke dua

CinnZeo
Mal Kelapa Gading 3
Ground Floor, #51
Tel: 021-4585-3904 / 4585-3905
Waktu jalan-jalan di Kelapa Gading Mall, tiba-tiba kok saya nyium bau yang enak banget ya. Hmmm, bau kayu manis! Kayaknya saya pernah deh nyium bau yang beginian. Bau ini pasti datangnya dari CinnZeo, kafe yang pernah saya datangi beberapa bulan lalu. Kaget aja baunya masih sama seperti yang dulu.
Waktu saya masuk ke kafenya, seperti biasa, saya selalu nanya makanan apa yang di rekomendasikan oleh kafe ini. Standar banget deh! Pelayan di kafe ini menyarankan agar saya ngobrol sama supervisor kafe ini, Rizal. Rizal inilah yang menyarankan agar saya memesan Cinnaroll, Pecaroll dan Coffee Toffee Caramel.
Cinnaroll: Waktu kue ini datang, saya kok kayak di serang sama bau kayu manis dari kue ini. (Oke, ini kue kayu manis, trus masalah lo apa seh, Trid?) Kue nya bentuknya bagus deh. Diatas kue nya, ada krim berwarna putih yang kelihatan seperti salju yang menutupi gunung. Waktu di gigit, ada rasa manis dari krimnya. Rizal bilang krim yang berwarna putih ini di buat dari keju krim dari Philadelphia. Waktu roti dari kue ini di makan, rotinya enak banget buat di kunyah. Rotinya di buat dari tepung gandum dari Kanada. Saya juga bisa merasakan rasa kayu manis dan gula merahnya diantara roti dan krimnya. Hmm….. Rizal bilang kayu manisnya di ambil dari Siam. Wah…wah…jauh amat ya perjalanannya. Dari Philadelphia ke Kanada ke Siam dan semuanya berakhir di….mulut saya. He he he!
Pecaroll: kue ini pada dasarnya sama kok kayak Cinnaroll. Perbedaannya hanyalah pada kacang kenari yang ditaburi diatas kue ini dan karamel di dalam kuenya. Rotinya sih masih kunyah-able, tapi ngunyahnya agak lamaan dikit. Tentu aja karena ada kacang kenarinya gitu lho. Baunya juga agak beda. Ada bau kacang kenari panggang diantara bau kayu manis. Hm….
Coffee Toffee Caramel: Minuman ini menarik banget. Saya kayak minum susu yang ada pasirnya. Ada apa sih di dalam minuman ini? Rizal bilang minuman ini adalah campuran dari bubuk, susu dan es batu. Bubuknya secara rahasia dibuat di Kanada. Saking rahasianya, Rizal sendiri gak mau kasi tau bahan apa aja yang ada di bubuk tersebut. Huh!!! (Lho, kok marah sih?)
Dengan kebaikan dari para barista di kafe ini, saya pun coba-coba untuk bikin espresso sendiri. Mesin kopi yang di pake di kafe ini adalah mesin kopi dari Italia, Lamarzocco. Pertama-tama, saya harus ngambil biji kopi yang sudah di giling dari tempatnya. Kopi yang di pake di sini adalah kopi Lavazza. Saya cuma harus menempatkan sebuah toggle dibawah tempat kopinya dan menekan tombol yang ada di sebelah kanan tempat kopi tersebut. Sekali tekan udah cukup untuk membuat satu shot espresso. Abis itu, saya harus menempatkan toggle nya di bawah mesin kopi dan menguncinya dengan memutarnya dengan rapat. Kesalahan saya adalah bahwa saya tidak memutarnya dengan rapat, sehingga espresso bikinan saya rusak. Cremanya pecah bow!! Ah, mungkin saya lebih baik menikmati kopi yang dibuat oleh barista beneran, bukan barista jadi-jadian. Lebih gampang minum daripada bikinnya euy!!!
Memang, kue-kue di CinnZeo ini enak-enak. Harus dan kudu balik lagi nih secepatnya. Sayangnya, CinnZeo ini cuma ada di Kelapa Gading. Jauh aje gitu lho dari rumahku. Hikssss!!!! Dulu ada sih cabangnya di Surabaya, tapi udah tutup tuh.

Salam,
Astrid

12 May 2005

CinnZeo - Second Visit

CinnZeo
Mal Kelapa Gading 3
Ground Floor, #51
Tel: 021-4585-3904 / 4585-3905

As I walked down at the Kelapa Gading Mall, I suddenly smelled something nice. It’s cinnamon! Yep, I am familiar with this smell. This must be CinnZeo, the cafĂ© that I visited several months ago. Surprise that the smell is still the same.

As I entered the café, as usual, I always asked what the most recommended food from the café. So standard! The waiter at the restaurant suggested that I talked to the supervisor of the café, Rizal. Rizal himself suggested that I ordered Cinnaroll, Pecaroll and Coffee Toffee Caramel.

The Cinnaroll: When the roll comes, I was attacked by the cinnamon smells from the roll. (Okay, this is a cinnamon roll, so what’s your problem, Trid?) This roll looks so nice. Above the roll, you can see white cream that looks like snow covering the mountain. When I bite it, I can taste the sweetness of the white cream. Rizal said that the white cream is made from Philadelphian cream cheese. As I eat the bread, the bread is so crunchy and so chewy. The bread is made from Canadian wheat. I can also taste the cinnamon and the brown sugar between the bread and the cream. Hmm….. Rizal said the cinnamon is imported from Siam. Well, guys, what a long way to go! From Philadelphia to Canada to Siam and all end up in….my mouth. Yeah!!

The Pecaroll: this roll is almost the same like Cinnaroll. The different is only that this roll is added with pecan nut above the roll and caramel inside. The roll is still chewy, but you need to chew the roll a bit longer, of course for the pecan nut. The smell is also a bit different. There’s a baked pecan nut smell between the cinnamon smell. Hm….

Coffee Toffee Caramel: This drink is interesting. I feel like drinking milk with sand. What’s inside? Rizal said that the drink is a blend of mix powder, milk and ice cube. The mix powder is secretly made in Canada. So secret that he didn’t wanna tell me what it is. Yeah, right!!

With the kindest of the barista working in the café, I also tried to make my own espresso. The coffee machine that the café uses is an Italian coffee machine, Lamarzocco. First, I need to take the grinded coffee bean from its place. This café uses Lavazza coffee. I just have to put a toggle under the box and press the button at the right side of the box. One time press is enough for a single shot espresso. After that, I need to place the toggle under the coffee machine and turn it around tightly. My mistake is that I did not turn it around tightly that my espresso is broken. The crema is broken!! Ah, maybe I better enjoy the coffee made by the real barista. Easier to drink than to make!!!

I must admit that the roll in CinnZeo is delicious. I must come back then soon. But it is so sad that CinnZeo is only available in Kelapa Gading, which is very far from my home. Hikssss!!!! They used to have one branch in Surabaya, but already closed down.

Cheers!!!

Astrid


20 April 2005

KOPI FLORES

Review ini sebenernya review lama. Saya waktu itu gak punya waktu untuk menampilkan nya di sini. Nah, sekarang saya punya waktu kok. Jadi, nikmatin aja kopi Flores ini di sini ya…..

KOPI FLORES

Beberapa waktu yang lalu, saya menerima enam paket kopi Flores dari teman saya, Tyas. (Thanx ya, Tyas. Kok lo tau sih persediaan kopi gue di dapur udah abis…hehehehehe)

Memang keluarganya Tyas mempunyai sekaligus mengelola perkebunan kopi di Flores. Jadi, tiap kali Tyas mau kopi, dia tinggal telpon aja ke keluarganya di Flores sana dan pasti akan di kirimin kopi besoknya. Gampang ya? Yoi, gue aja sirik kok.

Kopinya di bungkus di dalam bungkus plastic kecil. Gak ada nama, gak ada merek. Lho, kok bisa? Ya iya lah, wong ini bisnis keluarga dan hanya di konsumsi untuk kalangan keluarga. Gitu lho.

Pertama kali nerima bungkusan kopi ini, saya kok mencium bau tembakau dari kopi ini. Warna kopinya sendiri itu hitam legam. Kelihatannya si kopi ini di “goreng” sangat gosong. Yah, ibarat kalo mesen steak di resto, pasti milihnya yang “well done”.

Waktu saya rasakan butiran biji kopinya yang sangat halus itu, kelihatannya biji kopi ini melalui proses “basah” dimana hasil olahannya menjadi agak terasa lembab di tangan. (Tyas, BYKS dong).

Waktu saya seduh kopi ini dengan air yang mendidih 80 derajat, keadaan kopi ini sama seperti ketika saya merasakan kopi ini sebelum di seduh. Warnanya ya tetep hitam, dan baunya ya tetep kayak tembakau. Berasa minum air seduhan rokok nih…hehehehee….

Rasanya? Rasanya di mulut kok aneh ya. Ada rasa pahit yang diselingi rasa bumbu. Ya itu, rasa tembakau lah.

Kopi ini memang oke-oke aja kalo diminum sebagai kopi tubruk. Tapi ternyata kopi ini rasanya lebih enak dan mantap kalo di minum dengan susu dan gula atau di campur gula aja. Mantap jeeekkk!!!!

Jadi, karakter dari kopi Flores ini sebenernya kuat alias pahit, ada rasa bumbu sedikit karena ada citarasa tembakau nya, dan sangat cocok bila dinikmati dengan susu dan gula.

Salam ngopi,
Astrid


FLORES COFFEE

This review is an old one. I did not have time to publish it here. But now, I do have one. So, enjoy the Flores Coffee over here....

FLORES COFFEE

Sometimes ago, I received six packages of Flores Coffee from a friend of mine, Tyas. (Thanx, Tyas, for knowing that the stock of coffee in my kitchen has ran out…heheheheheee).

Tyas’ family has and manages a plantation down in Flores. So, each time Tyas need coffee, she could just make a call to her family in Flores and get it the next day. As simple as that? Yeah, I am very jealous too.

The coffee is packed nicely inside small plastic bag. No name, no brand. How come? Of course, lah. It’s a family business, and it is only consume by the family.

The first time I received the packages, I could tell that the coffee smelled like tobacco. The color of the coffee is a true black. It seems that the coffee is well roasted. Or if you order steak at a restaurant, then the term will be “well done”.

As my fingers touch the fine-grinded coffee beans, they send signals to my brain that the beans went through a wet process as the texture of coffee is so humid. (Hey Tyas, CMIIW).

When I mixed the coffee with a par boiled water, everything stays the same. The color of the coffee is still true black and the smell of the coffee is still like tobacco. Feels like drinking a cigarette….heheheheee……

How about the taste? The taste is a bit strange. The taste is between bitter and spicy. Yep, the taste of the tobacco!!!

When I drink it as a black coffee, it is OK. But the better version is when I mix the coffee with milk and sugar, or just mix it with sugar. Yeah, that’s better!!!

So, the character of this Flores coffee is strong and spicy, and very “compatible” with sugar and milk.

May you all have a nice cup of black coffee,
Astrid

29 March 2005

NGOPI BERSAMA IDA & KRISNA SHOW

(Jawaban seluruh pertanyaan pendengar Delta FM melalui SMS tentang kopi)

Saya adalah salah seorang penggemar dan penikmat kopi, terutama kopi dari Indonesia, tanah air saya sendiri. Saya memang lebih senang mencap diri sendiri sebagai penikmat kopi daripada cap-cap lain yang kedengaran terlalu berat di kuping saya. Saya banyak mendapatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai jenis kopi, terutama kopi dari tanah air, dan seluruh hasil icip-icip saya terhadap kopi, makanan dan berbagai hal dalam hidup saya pasti akan saya tulis di catatan kecil saya di sini.

Pada hari Jumat beberapa waktu yang lalu, saya didaulat oleh mbak Ida dan mas Krisna untuk diwawancara di acara mereka yaitu Ida & Krisna Show di Radio Delta FM Jakarta 99,1 Mhz dengan topik seputar kopi dan ngopi dan juga seputar hobi saya yang suka ngopi ini. Wah, sungguh suatu kehormatan bagi saya untuk diwawancara oleh 2 orang penyiar senior yang selama ini hanya saya dengar suaranya yang merdu tersebut melalui radio.

Selama acara Ida & Krisna Show, ternyata banyak sekali pendengar yang mengirimkan SMS ke Delta FM untuk menanyakan hal-hal seputar kopi. Di bawah ini, saya akan coba bahas kopi melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikirim ke Delta FM melalui SMS. Mohon maaf bila ada kekurangan di sana-sini. Selamat menikmati!

----------

Kalau kopiko gimana rasanya?

Karena Kopiko itu pada dasarnya adalah permen, ya rasanya lebih banyak di dominasi oleh rasa manis, sedangkan kadar kopinya saya pikir kok agak sedikit ya.


Kalau kopi tanpa ampas itu kopi robusta apa arabika?

Kopi tanpa ampas itu namanya kopi instant. Kopi instant memakai kopi jenis Robusta, dengan alasan bahwa Robusta mengandung lebih banyak kafein, yaitu 2,8 % sampai 4 %, sedangkan Arabika hanya mempunyai 1 % sampai 1,7 % kandungan kafein. Harga Robusta pun lebih murah daripada Arabika. Jadi, garis besarnya adalah pemakaian Robusta bisa memenuhi pencapaian kadar kafein yang di inginkan para produsen kopi instant dan harganya pun murah.


Mbak Astrid, minum kopinya dicampur dgn gula atau tidak?
Saya kalo minum kopi tergantung mood saja. Kalo lagi senang manis ya pake gula, kalau lagi bosen ngopi item ya pake susu kental manis, dan kalo lagi bener-bener ingin merasakan nikmatnya aroma kopi ya minum kopi tanpa gula.


Kapan waktu minum kopi yg paling nikmat?
Waktu ngopi yang paling nikmat adalah antara jam 1 siang abis makan siang sampai jam 5 sore. Itu adalah waktu-waktu dimana mata saya sudah tinggal segaris alias ngantuk :)))
Waktu lainnya adalah ketika saya habis makan banyak. Biasanya saya akan langsung nyeruput antara espresso atau kopi tubruk atau kopi hitam tanpa gula. Buat saya, kopi jenis ini cukup enak dan sangat manjur untuk menghilangkan rasa eneg di perut saya.


Kalau kopi pahit tanpa gula, enaknya dimana?
Bagi saya, kopi pahit itu enak sekali karena saya dapat merasakan dan menikmati rasa kopi yang asli tanpa ada embel-embel rasa manisnya gula atau susu atau krimer. Kopi pahit tanpa gula itu nikmat bila menikmatinya pada saat-saat yang tepat.
Kopi pahit tanpa gula biasa saya minum bila melakukan coffee cupping sendiri di rumah. Coffee cupping adalah pengicipan rasa kopi atau membandingkan rasa kopi, yang prosesnya hampir mirip wine tasting.
Kopi pahit lebih enak bila saya minum setelah makan banyak. Seperti yang saya jelaskan di atas, setelah makan banyak yang menimbulkan rasa eneg di perut, maka kopi pahit mampu menyegarkan perut saya.
Kopi pahit tanpa gula juga enak di minum bila saya dalam keadaan ngantuk berat. Jadi selain kafein yang ada di dalam kopi yang mampu membuat kita terjaga dan tidak ngantuk, rasa kopinya yang pahit juga kadangkala bisa membangunkan saya :))))


Cara membuat kopi yang benar yang mana: kopi disiram dengan air panas atau kopi dengan air di rebus?
Dua tekhnik yang anda di sebut diatas semuanya benar. Yang paling umum adalah kopi disiram air panas, tapi bukan yang baru mendidih. Setelah air mendidih, tunggu sekitar dua menit, baru air panas tersebut di tuangkan ke bubuk kopi. Air yang terlalu mendidih bisa membuat kopi, yang sebenarnya sudah di goreng, menjadi gosong.
Sedangkan kopi direbus bersama air adalah salah satu teknik membuat kopi dari Turki. Beberapa kawan saya dari RRC juga memakai teknik yang terakhir ini, tentunya porsi bubuk kopinya tidak sebanyak ketika kita menyeduh kopi dengan teknik yang pertama.


Mbak, kalo kopinya direbus katanya sedap, apa iya?
Soal sedap atau tidaknya kopi yang direbus ini khan tergantung masing-masing lidah yang meminumnya. Biasanya, bau dan aroma dari kopi yang direbus ini bisa tercium kemana-mana. Ini semua karena ketika kopi di rebus, maka kopi dipaksa untuk mengeluarkan seluruh zat yang ada di biji kopinya, termasuk aroma dari kopi itu sendiri. Kalau untuk saya sih nikmat aja ah. Bagi saya, apa pun soal kopi, pasti nikmat :)))))


Katanya dan memang kopi macam Nescafe kurang terasa dan kurang mantap. Kenapa sih sebabnya?
Kopi instant semacam Nescafe itu khan sudah melalui proses mesin yang menghilangkan sifat alami dari kopi, yaitu aromanya yang harum dan cita rasanya yang khas, bahkan berbeda antara satu biji kopi dengan yang lainnya. Jadi memang kalo minum kopi instant, kenikmatan dan keasyikan akan ngopi itu pastilah berkurang. Saya pun jarang sekali minum kopi instant, kecuali kalau kepepet banget tidak ada kopi bubuk atau ngantuk berat tapi males bikin kopi dengan proses yang lama, dan itu pun saya pasti minumnya pake krimer karena saya sama sekali tidak menyukai aroma dan rasa kopi instant.


Kopi luwak ada gak sih?
Saya sendiri sampai hari ini belum pernah merasakan nikmatnya Kopi Luwak dan memang Kopi Luwak sudah tidak ada lagi di pasaran. Mungkin karena populasi Luwak sudah jarang sekali.


Astrid, kenapa orang bilang kopi luwak enak?
Bagi orang-orang jaman dulu yang sempat merasakan Kopi Luwak ini, memang mereka bilang kopi ini enak sekali. Mungkin karena si Luwak sendiri, yaitu binatang sejenis Musang, hanya memakan biji kopi pilihan, yaitu yang sudah benar-benar matang. Nah, buangannya si Luwak inilah yang dikonsumsi oleh para penggemar kopi luwak.


Kopi musang ini sebenarnya secara higienis gimana? Boleh nggak sih dikonsumsi?
Untuk urusan higienis atau tidaknya Kopi Luwak, maaf, saya tidak tahu. Tapi kalo dengar cerita orang-orang jaman dulu yang pernah minum Kopi Luwak ini, mereka baik-baik saja tuh sampai hari ini. Jadi, bolehlah Kopi Luwak ini dikonsusumsi.


Gimana cara seduh kopi yang benar?
Bagaimana cara bikin kopi supaya benar-benar enak waktu diminum?

Untuk urusan bagaimana cara menyeduh kopi yang benar, mari coba resep saya untuk secangkir kopi tubruk yang nikmat.
Ambil satu sendok teh (munjung) bubuk kopi yang sudah di giling halus, lalu seduh dengan air panas yang sudah didiamkan 2 menit setelah mendidih (paling baik bila airnya adalah air mineral) dan di aduk kira-kira lima putaran. Setelah itu baru masukkan gula secukupnya, kira-kira satu sendok teh, lalu diaduk lagi. Tunggu sampai bubuk kopi yang mengambang di permukaan air turun dengan cara meniup-niup air kopinya sambil juga menghirup harumnya aroma kopinya. Setelah bubuk kopinya turun, maka kopi siap di minum hangat-hangat.
Agar benar-benar nikmat waktu di minum, kopi tubruk ini harus diminum dalam jangka waktu sampai 30 menit setelah di hidangkan.
Boleh saja memakai kopi dengan gilingan kasar, tapi tentunya harus di saring dulu. Proses penyaringan dapat dilakukan sebelum kita memasukkan gula.
Standar yang benar ratio gula dan kopi itu berapa untuk ukuran secangkir?
Untuk ukuran secangkir kopi tubruk yang nikmat, biasanya saya menggunakan ratio:
1 sendok makan kopi bubuk : 1 cangkir air panas : 1 sendok teh gula pasir.


Tahu kopi dari East Timor?
Selamat sore, mbak Astrid, pernah coba kopi Timtim?

Saya sudah pernah mencoba kopi dari tanah Papua, bahkan dua kali. Memang enak sekali rasanya. Anda bisa turut merasakan nikmatnya kopi Papua ini bila membaca website pribadi saya.


Mau tanya kopi bagus tidak buat tulang? Thanks.
Apakah benar kopi salah satu penyebab ostheroporosis (pengeroposan tulang)?

Kopi memang tidak baik untuk tulang anda karena kopi bisa membuat tulang anda keropos. Kopi memang “menggerogoti” zat kalsium di tubuh kita sehingga tulang anda kekurangan kalsium.
Saran saya, kalau anda merasa pengopi, maka konsumsilah makanan bergizi, buah-buahan dan terutama susu berkalsium tinggi minimal satu gelas sehari. Saya minum susu juga kok, dua kali sehari lho.


Kalau Kopi Lampung termasuk kopi apa?
Setahu saya, sebagian besar Kopi Lampung termasuk jenis kopi Robusta. Sebagian kecil lainnya adalah kopi Arabika atau malah campuran dari keduanya (Robusta dan Arabika) yang biasa kita sebut special blend.


Jenis kopi apa aja yang enak?
Setahu saya, kopi yang berasal dari Indonesia semuanya enak rasanya. Saya sudah mencoba beberapa, seperti:
- Kopi Lampung
- Kopi Manado (dari daerah Mobagu)
- Kopi Jambi (cap AAA)
- Kopi Sumatra Lintong
- Kopi Toraja Kalossi
- Kopi Flores
- Kopi Sidikalang (cap Naga Sanghie)
- Kopi Papua (Amungme Gold)
- Kopi Jawa (Java Jampit)

Semuanya enak dan alami, terutama bila diminum dengan cara kopi tubruk. Tentunya kategori enak tersebut harus disesuaikan dengan karakter dari kopi tersebut, baik Arabika maupun Robusta.


Saya adalah penggemar berat kopi. Sayangnya, sudah 3 tahun ini saya harus stop kopi dan terbukti maag saya membaik. Jadi, bagaimana supaya efek buruk kopi terhadap maag bisa dihindari?
Untuk yang mempunyai sakit maag, saya sih tidak menganjurkan untuk minum kopi. Kopi itu bisa merangsang lambung kita untuk mengeluarkan asam yang tentunya sangat berbahaya bagi penderita penyakit maag.
Tapi, kalau masih pengen ngopi, mari saya kasi tau rahasianya:

- Pertama, pilihlah selalu kopi tanpa kafein alias kopi decaffeinated, atau kopi dari jenis Arabika yang walaupun rasanya asam, tapi tidak membahayakan lambung anda karena kadar kafeinnya yang lebih rendah dari kopi Robusta.
- Buat penggemar espresso, setelah menenggak habis si espresso, segeralah minum segelas air putih.
- Buat yang senang kopi tubruk, sering-seringlah minum air putih diantara nyeruput kopi tubruknya untuk menetralisir kopi di lambung anda.
- Terakhir, selalu ingat untuk makan teratur dan selingi acara ngopi anda dengan kue-kue kecil yang terutama terbuat dari mentega atau susu, semacam biscuit. Ini untuk sedikit mengimbangi produksi asam di lambung anda.


Di Banda Aceh ada warung kopi, rasanya kopi banget padahal bikinnya espresso, tetapi kalau bukan jago ngopi bisa kleyengan. Saya pertama kali minum kleyengan, kira-kira kopi apa ya?
Kalau dari cerita anda diatas, kelihatannya anda mengkonsumsi Kopi Gayo. Selamat ya, itu adalah salah satu jenis kopi terbaik dari Aceh.


Mbak Astrid, bagaimana cara menyimpan kopi yang baik untuk waktu yang lama supaya tidak kehilangan aroma?
Apa cara simpan kopi ada pengaruh dengan rasanya?
Mbak Astrid, kalau kopi disimpan terlalu lama, rasanya berubah tidak?

Ada dua cara menyimpan kopi yang baik sebagai berikut:

- Bila anda membeli kopi yang masih dalam bentuk biji, maka gilinglah biji secukupnya untuk konsumsi seminggu. Kwalitas kopi gilingan akan menurun dalam waktu satu atau dua minggu. Dua-duanya, baik kopi yang sudah digiling maupun yang belum digiling harus dimasukkan toples yang tidak bening dan tertutup rapat, kalau perlu bagian dalam dari tutup atasnya dilapisi dengan aluminium foil supaya udara tidak bisa masuk.
- Bila anda membeli kopi bungkusan yang biasa terdapat di supermarket atau pasar, segeralah simpan kopi anda setelah di buka bungkusnya di dalam tempat yang tidak tembus pandang dan tertutup rapat.

Memang, musuh kopi itu ada dua, yaitu udara dan cahaya.
Bila cara anda menyimpan kopi salah, maka aroma kopi akan hilang dan kopi akan lembab yang menyebabkan kopi bau apek dan berjamur serta tidak layak di minum.
Jangan lupa, jangan menyimpan kopi terlalu lama. Kalau kita tidak terlalu ahli dalam menyimpan kopi, maka kopi yang sudah lama akan terasa tidak enak.
Kalau saja ternyata kopi anda tiba-tiba terasa lembab, segera masukkan bubuk kopinya ke dalam lemari es yang bukan di bagian freezer dengan tutup setengah terbuka, lalu biarkan semalaman. Proses ini akan sedikit membantu bubuk kopi kembali kering.


Di Jakarta, kalau mau beli bubuk kopi / kopi giling yang enak dimana ya?

Ini semua tergantung dimana anda mau beli bubuk kopinya. Kalau mau beli di pasar tradisional, maka saya sarankan untuk beli bubuk kopi di Pasar Cikini dan di daerah Kota. Kalau tidak salah, di dua tempat itu ada toko khusus menjual bubuk kopi saja.
Kalau mau beli di level kafe, mungkin anda bisa coba beli bubuk kopi di:

- Caswell’s di Jl. Kemang Utara, Jakarta
- Warung Kopi Phoenam di Jl. Wahid Hasyim, Jakarta
- Bakoel Koffie yang ada di Kemang, Jl. Barito dan Jl. Cikini Raya, Jakarta

Kalau mau lewat sedikit ke Bandung, di situ anda bisa pergi ke Toko Kopi “Aroma” di Jl. Banceuy. Toko kopi ini menjual berbagai macam bubuk kopi.


Saya fans berat kopi, tapi saya darah rendah jadi tidak bisa lebih dari 2 cup/day. Ada saran? Maunya bisa 6 cups seperti Astrid.
Jantung saya suka berdebar-debar kalo minum kopi, padahal saya suka sekali. Apa ada trik khusus?

Kalau mau, campurkan sedikit krimer, tapi sebaiknya susu, ke dalam kopi anda. Jangan lupa, sering-seringlah minum air putih dan makan biskuit diantara waktu ngopi, ini baik untuk mengimbangi kadar kafein di tubuh kita.


Mbak, kopi bisa bikin sakit maag, jantung sama migrain? Bener nggak?

Fakta diatas sepertinya tidak sepenuhnya benar. Kopi memang tidak baik bagi penderita penyakit maag dan jantung, Tapi, setahu saya, kafein malah di pakai untuk pelengkap obat sakit kepala. Coba anda lihat sekali-kali komposisi dari obat sakit kepala, pasti salah satu produk ada yang melengkapi obatnya dengan zat kafein.


Kenapa kalau di luar negeri cangkir kopi kecil-kecil, kalau disini kadang-kadang malah pakai gelas?
Ini mungkin hanya soal tradisi saja. Kalau di luar negeri itu khan orang lebih terbiasa minum kopi espresso, jadi cangkirnya cenderung mini ukurannya. Sedangkan kita, rakyat Indonesia, lebih familiar dengan kopi tubruk yang diminum pakai gelas besar, dengan air panas yang mengepul-ngepul dan rasanya manis.


Pernah coba kopi jahe? Apa komentar kamu?
Saya sering kok minum kopi jahe. Selain sebagai variasi dalam minum kopi, memang kopi jahe ini bisa membuat saya agak lebih berenergi sekaligus menghangatkan tubuh saya.


Saya dalam satu minggu sering minum minuman beraroma kopi seperti Coffee Mix. Apakah ada pengaruh untuk kesehatan?
Hal diatas sama sekali tidak ada pengaruh buruknya bagi kesehatan.


Apakah kopi yang dijual bebas seperti kopi instant 3 in 1 dalam sachet itu mengandung kafein banyak apa tidak? Soalnya hampir setiap hari meminumnya.
Kalau kopi 3 in 1 semacam itu, saya rasa kadar kafeinnya sudah berkurang. Di dalam 3 in 1 itu khan sudah ada susu yang bisa mengurangi sedikit kadar kafein.


Jenis kopi apa yang bagus untuk cappuccino?
Jenis kopi yang baik untuk cappuccino adalah Arabika, yang dibuat secara espresso, yaitu pembuatan kopi melalui mesin kopi dengan cara biji kopi “ditekan” dari atas oleh uap air. Nanti kalau espressonya sudah jadi, tinggal di campur dengan susu panas dan busa susu dengan ratio sepertiga untuk setiap bagiannya. Jadilah cappuccino yang enak sekali.


Cappuccino itu asli gak? Apa very strong?
Cappucino itu khan campuran antara sepertiga kopi espresso, sepertiga susu cair dan sepertiga busa susu. Karena ada susunya ya tentunya kafeinnya tidak sebanyak yang ada di kopi tubruk atau espresso itu sendiri.


Mau tanya, kalau sering minum kopi bisa bikin gigi jadi hitam nggak?
Wah, kalau yang ini justru saya lagi bingung juga. Kata orang-orang sih kalau kita sering minum kopi maka gigi kita bisa menghitam. Tapi gigi saya tidak menghitam tuh dan baik-baik saja. Mungkin kita harus rajin-rajin gosok gigi kali ya.


Ada tidak negara yang punya ritual minum kopi seperti jepang dengan tradisi minum tehnya?
Saya rasa ada kok tradisi minum kopi, kalau tidak salah tradisi itu terdapat di Afrika dan Italia. Tapi saya juga bingung kok tidak setenar tradisi minum teh ya.


Apa sudah pernah minum kopi yang tak hitam?
Saya pernah coba yang namanya “White Coffee” dari salah satu negara tetangga kita. Setelah saya coba, ternyata itu cuma kopi instant plus susu plus gula. Ya sama aja dong dengan kopi 3 in 1.


Apa betul kopi bisa mengimbangi nikotin bagi perokok?
Ah, itu khan hanya bisa-bisanya para perokok atau peminum kopi saja. Memang sih, kata orang ngerokok sambil ngopi itu nikmat. Tapi sampai hari ini belum ada penelitian tuh kalo ngerokok sambil ngopi maka kadar nikotinnya bisa berkurang.


Bagaimana dengan kopi Kapal Api dan merek lain yang sudah digiling lebih dari 2 minggu, apa mereka pakai pengawet?
Saya rasa tidak ada pengawet di dalam kopi-kopi tersebut. Kalau kopi-kopi seperti itu yang banyak dijual di supermarket, para produsennya biasanya menjaga mutu dan kwalitas kopinya dengan membungkusnya dengan bungkus dari aluminium foil dan kedap udara. Sayangnya, kelihatannya hanya kopi produksi luar negeri yang sudah menerapkan sistem ini sehingga kwalitas kopi mereka tetap terjaga walau sudah melampaui masa “kritis” setelah penggilingan kopi yaitu 2 minggu.


Mbak, kalau saya mau minum kopi yang seusia saya umur 43, bagusnya minum kopi apa ya?
Aduh, yang namanya minum kopi sih tidak ada batas umurnya. Tapi kalau untuk orang-orang yang sudah berumur seperti anda dan untuk menjaga agar anda tidak mengalami hal-hal yang tidak enak, maka saya sarankan minum kopi tubruk dengan takaran ringan atau kopi susu yang sangat tidak membahayakan tulang anda.


Bagaimana mencari java coffee di sini karena teman saya dari Amerika minta di oleh-olehin kopi itu.
Java Coffee bisa kok di beli di:

- Caswell’s di Jl. Kemang Utara, Jakarta
- Toko Kopi Aroma di Jl. Banceuy, Bandung
- Beberapa pasar tradisional di Jakarta, seperti Pasar Cikini.


Jika saja di kemacetan jalan Jakarta sore ini ada tukang kopi yang melayani dan direkomendasikan Astrid.
Kalau lagi terkena macet, maka anda mesti mencari tempat ngopi yang dekat dengan tempat asal anda atau searah dengan tempat tujuan anda dong. Saya sering melewatkan waktu macetnya Jakarta sambil ngopi di

- Caswell’s di Jl. Kemang Utara, Jakarta
- Cup & Cinno di Plaza Semanggi, Jakarta
- Bakoel Koffie di Cikini atau Jl. Barito, Jakarta
- Warung Kopi Phoenam di Jl. Wahid Hasyim, Jakarta

Ada juga sih tempat ngopi di beberapa mall dan plaza di Jakarta. Tapi biasanya kopi mereka gak “nendang” tuh di mulut saya.


Ada merek kopi tertentu di market yang mengandung chemical tertentu (tercantum pada kemasan phenylalanine) yang dapat juga menyebabkan pusing secara individual. Mungkin chemical itu berasal dari flavor kopinya?
Kopi sama sekali tidak mengandung zat phenylalanine. Kopi hanya mengandung zat kafein yang menstimulasi tubuh kita untuk tidak ngantuk. Soal zat phenylalanine, itu pasti zat tambahan yang ditambah oleh si produsen kopi. Zat phenylalanine sendiri sudah di larang oleh badan kesehatan di Amerika karena memberikan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk sakit kepala yang anda alami itu.


Untuk penderita diabetes, apakah boleh minum kopi?
Boleh-boleh aja dong. Ngopi tidak membahayakan bagi penderita diabetes. Yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah takaran gula di dalam kopinya sendiri.


Kalau kopi Illy enak nggak utk espresso?
Kopi Illy termasuk yang terbaik untuk espresso. Banyak tempat yang memakai Illy sebagai kopi standar mereka.


Bagaimana dengan kwalitas kopi Ginseng CNI?
Kopi ini juga enak kok. Tapi ya bentuknya tidak beda jauh khan dengan kopi 3 in 1 dan bau kopinya kayaknya sudah tereliminasi oleh kuatnya bau ginseng.


Kopi instant seperti Nescafe dibanding kopi giling dari biji, mana yg lebih besar / berat kadar kafeinnya?
Kopi instant seperti Nescafe itu khan ekstrak dari biji kopi. Tentunya kopi Nescafe lebih tinggi kadar kafeinnya daripada kopi tubruk yang terbuat dari bubuk kopi biasa.


Suamiku minum kopi bisa 6 gelas per harinya. Katanya kalau nggak minum kopi susah ke “belakang”. Benar tidak?
Kenapa kalau saya minum kopi, perut saya mules?
Saya kalau minum kopi walaupun secangkir kecil perut terasa mual. Ada apakah gerangan padahal pingin banget minum tapi enjoy gitu.

Kopi memang mampu mempercepat proses pencernaan kita dan mempercepat proses pergerakan otot perut kita. Sehingga apa yang dialami diatas memang normal adanya.


Mana yang lebih baik dan enak, kopi yang sudah dikemas atau kopi yg baru di giling tapi tidak di kemas?
Yang paling baik tentunya kopi yang baru di giling. Saya pikir tidak apa-apa bila kopi gilingan tersebut tidak di kemas untuk beberapa jam. Tapi kalau bisa, setelah sampai di rumah, kopi gilingannya langsung di simpan di tempat tidak tembus pandang dan tertutup rapat.


Kalau Kahlua itu apa ada hubungannya dengan kopi?
Tentu saja ada. Kahlua itu semacam minuman beralkohol yang ada kandungan kopinya. Kahlua adalah campuran dari ekstrak kopi arabika yang di campur dengan gula tebu, beberapa jenis tumbuhan dan vanili. Kahlua ini berasal dari Mexico.


Saya kalau habis minum kopi, kenapa badan jadi gemetar dan jantung berdebar?
Kopi memang mampu merangsang jantung anda untuk beraktifitas lebih giat.


Kopi tubruk itu kopi apa sih? Apa semua kopi bisa jadi kopi tubruk?

Kopi tubruk itu adalah kopi yang diseduh dengan air mendidih dan kopinya tidak disaring selama proses meminumnya. Biasanya kopi ini dicampur gula. Semua kopi bisa saja di seduh sebagai kopi tubruk, tapi yang paling baik adalah kopi yang digiling halus sekali.


Bagaimana dengan kopi plus gingseng atau kopi Tongkat Ali dari Malaysia? Katanya bisa ganti viagra alias bisa tingkatkan vitalitas bercinta?
Kalo kopi ginseng sih memang bisa meningkatkan stamina. Kopi sendiri sudah mampu merangsang tubuh untuk selalu waspada, apalagi ditambah ginseng yang memang baik untuk vitalitas tubuh. Kalau untuk soal kopi Tongkat Ali, wah, maaf, saya belum pernah coba tuh :)))))


Apa sih perbedaan dan keunggulan kopi Arabica dibandingkan kopi Robusta?
Perbedaan Robusta dengan Arabika adalah bijinya Robusta berbentuk bulat dan bergaris tengah lurus, sedangkan biji Arabika berbentuk lonjong dan bergaris tengah bergelombang. Pohon dari Robusta sendiri tingginya mencapai 10 meter dan tumbuh di areal yang terletak kira-kira 80 meter diatas permukaan laut, sedangkan pohon dari Arabika tingginya hanya mencapai kira-kira 6 meter dan tumbuh di areal yang berada 1200 meter diatas permukaan laut. Harga Arabika pun lebih mahal dibandingkan dengan Robusta. Soal kafein, Robusta memiliki 2,8 % sampai 4 % kandungan kafein, sedangkan Arabika hanya mempunyai 1 % sampai 1,7 % kandungan kafein. Karena kadar kafeinnya Arabika lebih sedikit, maka keunggulan Arabika adalah tidak membahayakan perut anda walaupun rasanya agak asem di mulut.


Kalau ice coffe, apakah mempengaruhi kualitas dari kopinya itu sendiri?
Kalau ice coffee sih sama aja dengan kita minum kopi biasa. Tapi es nya itu yang bisa bikin rasa kopi berkurang dan kurang mantep di mulut. Karena menurut saya, kopi itu lebih asyik kalo diminum panas-panas.


Setiap siang, saya minum Ice Nescafe. Tidur tidak terganggu. Apakah ini lebih baik dari kopi asli + es + krimer?
Soal ini khan semuanya tergantung bagaimana tubuh anda merespon apa yang anda minum. Kelihatannya anda cocok sekali ya dengan Ice Nescafe. Memang Ice Nescafe takarannya pas ala pabrik. Jadi semua sudah melalui proses penelitian panjang sehingga rasa dan akibatnya bisa diterima oleh semua orang. Tapi kalau menurut saya sih lebih baik saya bikin kopi asli yang dicampur krimer atau susu, gula dan es. Jadi saya bisa atur mau bagaimana, apakah susu atau gulanya lebih banyak, atau malah kopinya yang saya bikin agak pekat.


Apakah berbahaya anak 9 tahun maniak kopi?
Saya rasa kopi tidak berbahaya untuk segala usia. Tapi bila ada efek samping yang membahayakan, seharusnya konsumsi kopi di kurangi atau di berhentikan sama sekali.

----------

Cukup sekian dulu jawaban saya. Sampai ketemu di waktu-waktu yang akan datang.

Salam ngopi,
Astrid Amalia

28 February 2005

Amungme Gold Arabica Coffee - Papua

Dear all,

Saya kaget sekali ketika beberapa hari yang lalu tiba-tiba saya mendapatkan sms dari teman saya yang menawarkan kopi dari Papua. Tentu saja kabar baik ini tidak saya lewatkan begitu saja, apalagi gratis gitu lho. Dasar maruk!

Akhirnya, atas jasa baik dari teman yang lain, maka akhirnya kopi yang dijanjikan itu sampai juga ke tangan saya. Kopi yang diserahkan berupa satu bungkus kopi yang berjudul “Amungme Gold Arabica Coffee” dalam bentuk gilingan setengah halus, yang ternyata berasal dari Gunung Nemangkawi di dataran Papua, dan setoples kopi tanpa nama yang masih dalam bentuk gilingan kasar yang asalnya dari Papua juga. Wow!

Masih dengan nuansa terkagum-kagum, saya lalu tak sabar untuk icip-icip dua jenis kopi ini. Beberapa saat setelah diterima, 2 jenis kopi ini langsung saya apresiasikan secara instant.

Sebelum diseduh, soal tingkat kegosongan, baik kopi Amungme Gold maupun kopi tanpa nama (karena tidak ada bungkusnya, mari kita namakan seperti ini saja ya) tingkat kegosongannya menengah karena warnanya coklat tanah. Nampaknya metoda “penggorengan” yang dipakai untuk kedua jenis kopi ini sama, yaitu medium roasting.

Ketika dikunyah, biji kopi Amungme Gold terasa lebih asam daripada biji kopi tanpa nama. Bau biji kopi Amungme Gold pun lebih kuat dan agak berbau seperti coklat atau moka, sedangkan biji kopi tanpa nama baunya biasa dan hampir tidak meninggalkan kesan mendalam.

Setelah diseduh, aroma kopi Amungme Gold lebih kuat dengan sesekali ada bau jeruk diantara aroma yang menyeruak, sedangkan aroma kopi tanpa nama sangat lembut dan mungkin lebih bernuansa kacang-kacangan. Sifat dan warna air seduhan kedua kopi ini ternyata sama, yaitu “light” dan coklat kekuning-kuningan.

Ketika di icip, rasa seduhan kopi Amungme Gold lebih asam daripada kopi tanpa nama yang terasa datar saja. Ini memang karena Amungme Gold adalah kopi dari jenis arabika yang dikenal mempunyai ciri khas yang asam. Untuk soal kopi tanpa nama, saya kok curiga kopi yang satu ini datang dari keluarga yang lainnya yaitu robusta karena citarasanya yang datar dan cenderung “bold”.

Untuk soal “body”, kedua jenis kopi ini mempunyai struktur yang “nice” di mulut saya, yaitu sedang dan tidak terlalu kental, sehingga kedua jenis kopi ini pun tidak meninggalkan “aftertaste” yang terlalu lama. Jadi, setelah air kopinya selesai saya teguk, rasanya pun langsung hilang ke tenggorokan.

Overall, bagi saya, kedua jenis kopi ini memang recommended sekali dijadikan salah satu koleksi bagi para pecinta kopi. Kualitasnya pun tidak kalah dengan salah satu merk ternama yg berinisial SB. Saran saya ketika meminum kedua jenis kopi ini, jangan dicampur dengan susu karena akan menghilangkan akan citarasa kopi ini yang sebenarnya. Apalagi karena sifat kopi ini yang medium dan light, memang kopi ini cocok diminum secara tunggal saja, baik tanpa atau dengan gula.

Yang cukup membuat saya surprise, bungkusnya kopi Amungme Gold ini yang sangat menarik sekali. Setelah saya perhatikan, bungkusnya itu ternyata di buat di Australia. Paling tidak, produk dalam negri ini kalau di kemas secara menarik dan tentunya dengan pemasaran yang baik pula, pasti akan menarik perhatian dan mungkin laku keras di pasaran. Sayang, saya dengar, produk kopi ini pemasarannya agak macet. Sayang ya, padahal kopinya ini enak banget.

Salam ngopi,
Astrid